News

Sabtu, 08 Oktober 2011

PROSPEK PENGEMBANGAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN DI DAERAH LINTAS JATINANGOR-DANGDEUR, BANDUNG TIMUR TAHUN 2011

Tugas Matakuliah Pengantar Teknik Sipil dan Lingkungan

Institut Pertanian Bogor

Oleh: Age Baturimba (F44100005)


BAB I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG

Prospek Pengembangan Teknik Sipil dan Lingkungan tahun ke tahun semakin mengalami kemajuan yang cukup signifikan di Indonesia. Tak hanya di kota-kota besar saja, namun pengembangan ilmu Teknik Sipil dan Lingukangan sudah merambah ke daerah-daerah terpencil, seperti salah satunya adalah di daerah Lintas Jatinangor- Dangdeur, Bandung Timur. Daerah ini tengah merencanakan proyek pengembangan wilayah yang mengacu pada pengembangan ketekniksipilan yang berbasis lingkungan. Pembangunan Jalan dan beberapa pusat perbelanjaan di daerah ini bertujuan untuk memberikan suatu solusi atas kemacetan lalu lintas yang sering terjadi serta meningkatkan roda perekonomian masyarakat di daerah tersebut.

  1. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengembangan teknik sipil dan lingkungan sudah diterapkan di daerah Lintas Jatinangor-Dangdeur?

2. Apakah pembangunan yang daerah Lintas Jatinangor-Dangdeur, Bandung Timur menggunakan prinsip pembangunan yang berbasis lingkungan?

3. Apa prospek pengembangan teknik sipil dan lingkungan di daerah Lintas Jatinangor-Dangdeur, Bandung Timur?

  1. TUJUAN

1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknik Sipil dan Lingkungan

2. Melihat pengembangan dan prospek Teknik Sipil dan Lingkungan di daerah Lintas Jatinangor-Dangdeur, Bandung Timur.


BAB II

PEMBAHASAN

  1. PEMBANGUNAN JALAN

Pembangunan Jalan di daerah Lintas Jatinangor-Dangdeur merupakan salah satu contoh pengembangan dari teknik sipil dan lingkungan di daerah tersebut. Jalan sepanjang sepuluh kilometer tersebut dibuat dengan menggunakan bahan aspal dan beton yang didisain dengan menanamkan beberapa jenis tumbuhan di tengah-tengah jalan (pemisah jalan) sebagai bukti pembangunan tersebut peduli terhadap lingkungan dengan meletakkan tumbuhan sebagai penghisap zat karbondioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan-kendaraan bermotor yang berlalu lalang di sekitar jalan tersebut. Sepanjang sepuluh kilometer tersebut, didirikan beberapa jembatan sebagai jalan lalu lintas pejalan kaki yang ingin menyebrang dari satu sisi ke sisi yang lainnya. Bahan pembuat jembatan-jembatan tersebut adalah beton dan beberapa baja sebagai tulangan dan konstruksi jembatan tersebut. Pendirian jembatan-jembatan tersebut selain untuk penyebrangan pejalan kaki, tetapi juga sebagai peminimalisiran kemacetan dan tingkat kecelakaan yang sering terjadi di daerah tersebut.

B. PEMBANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN

Pengembangan Teknik Sipil dan Lingkungan yang lainnya di daerah tersebut adalah pendirian pusat-pusat perbelanjaan yang dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat di daerah tersebut. Ada dua pusat perbelanjaan yang didirikan di daerah tersebut, yaitu Jatinangor Town Square dan Rancaekek Trade Centre. Pembangunan kedua pusat perbelanjaan ini menggunakan bahan-bahan bangunan yang ramah dengan lingkungan dan terdapat taman yang sengaja dibuat serta peletakan tanaman-tanaman di dalam pot di beberapa titik Mall tersebut. Tak hanya itu saja, pembangunan kedua Mall tersebut menggunakan sistem pengolahan limbah-limbah secara mandiri sehingga tidak merusak lingkungan di sekitarnya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengembangan Teknik Sipil dan Lingkungan di daerah Lintas Jatinagor-Dangdeur, Bandung Timur telah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Prospek ke depannya, daerah tersebut direncanakan akan mengalami pemekaran daerah sendiri sehingga menjadi daerah yang mandiri.

B. SARAN

Sebagai mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan, kita seharusnya sudah peka dengan pengembangan Teknik Sipil dan Lingkungan di daerah kita dan sudah dapat memberikan prospek tentang ilmu Ketekniksipilan yang berbasis Lingkungan di daerah-daerah sekitar kita.

1 komentar: